NusraInside - Dalam kunjungan kerjanya di kabupaten Nagekeo, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menekankan bahwa Pendidikan Dasar itu harus di tempatkan orang-orang yang pintar, guru-gurunya yang pintar harus ada situ di TK, SD dan SMP karena disitulah awal pembangunan pondasi Pendidikan.
"Kalau kita mau bangun rumah lantai 10, tidak mungkin pondasinya untuk 1 lantai yang kita bangun, lalu kita bangun 10 lantai sementara konstruksi lantainya cuman untuk 1 lantai, itu tidak bisa, begitu juga membangun manusia sama juga membangun gedung, model dan teorinya sama”, demikian ditegaskan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) saat berkunjung ke SMK Negeri 1 Aesesa dalam rangka kunjungan kerja dan penyerahan bantuan pendidikan bagi SMA/SMK se-Kabupaten Nagekeo, 20 Mei 2023.
Baca Juga: Lapas Atambua Lakukan Skrining Penyakit Menular dan Tidak Menular bagi WBP
Kata Gubernur ia sangat menaruh perhatian kepada pendidikan bukan karena ia baru memulai, tetapi ini tidak gampang untuk menyampaikan pikiran ini.
Sejak menjadi gubernur,lanjutnya ia, selalu menyampaikan kepada teman-teman di Dinas Pendidikan untuk melakukan perubahan-perubahan cara berpikir agar dengan program merdeka belajar dari kementrian itu kita bisa berubah.
Contoh yang paling gampang, seseorang mau menjadi pelayan publik misalnya di Nagekeo, tetapi ketika ditanyakan, apa yang menjadi masalah di Nagekeo, dia tidak tahu, Apa sumber daya alam Nagekeo yang paling hebat ? dia juga tidak tahu, kalau demukian, tegas Gubernur, yang salah adalah system pendidikan dan pengajaran.
Baca Juga: Presiden Jokowi Gelar Pertemuan Bilateral dengan PM Inggris
“Begitu juga kalau saya tanyakan sekarang kepada anak-anak di Aesesa, kepada anak-anak SMK di Aesesa, coba sebutkan jenis padi yang ada di Mbay ? pasti 1 atau 2 saja yang bisa menjawab tetapi pada umumnya tidak tahu. begitu juga kalau saya tanyakan, berapa banyak panen 1 Hektar di Mbay ? jenis padinya apa ? apa sebabnya memakai padi jenis itu ? pasti tidak tahu, karena yang diajarkan itu pada umumnya hanya baca tulis dan teorinya saja. Jelas Gubernur VBL memberi contoh” Sambung Gubernur.
Lebih lanjut, Gubernur VBL juga menjelaskan NTT miskin bukan karena daerahnya miskin, tetapi karena sistim pendidikan pembelajaran yang tidak menuju kepada kekayaan alam yang terdedia di NTT.
Kalau sudah sampai level sekolah menengah itu level kekayaan itu harus dijelaskan dan diperjelas lagi, karena itu tidak cukup, 1 minggu harus minimal 3 hari didalam kelas (teori) 3 hari diluar kelas (praktek dan pengenalan kondisi riil di lapangan), merdeka belajar itu harus direncanakan seperti itu.
Baca Juga: Siap-Siap,Polres TTU Segera Gelar Tilang Manual,Ini Sasarannya
Jangan muridnya sekolah pertanian tapi sampai dilapangan tidak tau apa-apa tentang pertanian, muridnya sekolah peternakan tapi keluarnya (setelah lulus) tidak tau apa-apa tentang peternakan.
“Yang namanya Sekolah Menengah Kejuruan/SMK itu didesain untuk anak-anak itu tidak mencari kerja, tetapi mereka didesain untuk harus mampu melahirkan produk, contohnya tepung kelor, kopi kelor, kapsul kelor, mampu membuat sabun kelor, shampoo kelor, dan berbagai hasil produksi lainnya, jadi ini tolong di riset, guru-guru kimianya dampingi mereka buat riset-riset sedrhana”. Jelas Putera semau tersebut
“Jangan pernah anak-anak itu bermimpi untuk dapat sertifikat atau ijasah, dunia makin maju, Kedepannya orang tidak akan pernah lagi tanya ijasahmu apa, orang akan bertanya “kamu punya kemampuan apa ?”, orang akan tanya, “Kamu punya daya tahan apa ?” karena itu para guru semua, manusia itu bukan cuma intelektual Quotients (IQ/kecerdasan Intelektual) saja yang kita bangun, tapi adversity quotient (AQ/kecerdasan dalam menghadapi kesulitan/daya tahan) itu menurut saya yang harus dibangun, hari ini anak-anak itu tidak punya daya tahan, baru menghadapi sedikit tantangan, masalah dan kesulitan sangat cepat menyerah. Itu karena daya tahan itu tidak ada”, sambung Mantan Anggota DPRRI tersebut.
Baca Juga: Kapolres TTU Sebut Pelaksanaan Pilkades di 39 Desa Terdeteksi Rawan
Artikel Terkait
Tahun Ini,Pemkab TTU Alokasikan Dana Rp 2 Miliar Lebih Untuk Pengadaan 343 Ekor Sapi Betina Bantuan
Terungkap,Ini Alasan DPC Partai Demokrat TTU Baru Daftarkan Bacaleg Ke KPU Pada 14 Mei 2023
Serahkan SK Bagi 275 P3K Nakes,Ini Pesan Bupati TTU
Resmi Daftar 30 Bacaleg di KPU TTU,Ketua PPP ajak Semua Pihak Hindari Kampanye Hitam
Kapolres TTU Sebut Pelaksanaan Pilkades di 39 Desa Terdeteksi Rawan