NusraInside – Ruas jalan Sabuk Merah Perbatasan di empat desa kecamatan Lamaknen Selatan kabupaten Belu yang baru selesai dikerjakan pada bulan Januari 2023 saat ini sudah rusak parah.
Pantauan awak media di lokasi pada Sabtu 22 Mei 2023, di sepanjang ruas jalan yang membentang dari desa Debululik, Desa Lutarato, Desa Loonuna dan Desa Lakmaras, Perbatasan RI dan RDTL terdapat ratusan titik di badan jalan yang aspalnya sudah hancur berkeping.
Jalan Sabuk Merah yang baru selesai dikerjakan tiga bulan lalu oleh PT Tureloto Battu Indah dengan anggaran bersumber dari APBN senilai Rp.100 Miliar ini nampak jauh dari kualitas yang diharapkan.
Maksimus Bere, warga desa Lutarato mengatakan, sebagai warga perbatasan dirinya sangat senang karena sudah mendapat perhatian dari pemerintah pusat.
Sayangnya, jalan yang dibangun sudah mulai rusak sebelum dinikmati masyarakat. Menurut Maksimus, kontraktor pelaksana kerja asal-asala saja.
“Jangan sampai kami di pelosok dan jauh dari kota sehingga kontraktor kerja asal-asal saja. Ini jalan sepanjang ini baru selesai tiga bulan lalu tapi sudah hancur semua, padahal kami belum menikmati. Semoga Presiden Jokowi bisa tahu karena ini buang-buang uang saja,” ujar Maksimus saat ditemui awak media ini di kediamannya di desa Lutarato persis berada di lintasan jalan Sabuk Merah Perbatasan yang sudah rusak.
Tidak hanya Maksimus, Magdalena Ili, warga desa Loonuna juga menyampaikan keluhan yang sama. Menurut Magdalena, buruknya kualitas aspal yang baru selesai dikerjakan diakbiatkan minimnya pengawasan karena letak proyek jalan Sabuk Merah Perbatasan di desa-desa perbatasan dan jauh dari kota.
Baca Juga: Lakalantas Maut,3 Warga TTU Tewas di Tempat,Berikut Identitasnya
“Jangan sampai karena jauh dari kota sehingga mereka tidak mau mengawasi sehingga aspal ini baru tiga bulan sudah mulai russak.
Terpisah, PPK NTT 2.5/645 Zukifli Arif mengakui adanya kerusakan jalan pada ruas jalan Sabuk Merah Perbatasan yang baru selesai dikerjakan tersebut.
Zukifli menegaskan bahwa dirinya telah meminta kontraktor pelaksana dan tim dari Balai untuk melakukan pemeriksaan dan survey agar dilakukan aspal ulang pada ruas jalan tersebut.
Kata Zukifli, kemungkinan besar, aspal pada ruas jalan tersebut akan dibongkar dan dilakukan aspal ulang.
“Saya sudah sampaikan ke PJ (Penanggugnjawab/red) terkait rencana aspal ulang. Tim sudah melakukan survey sejak Jumat kemarin dan akan dilakukan core ulang dan segmen itu kemingkinan akan dibongkar untuk diaspal ulang,” jelas Zukifli.
Artikel Terkait
Gubernur NTT Menyerahkan Bantuan Pendidikan bagi SMA/SMK di Nagekeo.
Warga Desa Noelelo Kembali Datangi Kejari TTU,Ini Tujuannya
Miris! Baru Berusia Tiga Bulan, Jalan Sabuk Merah di Perbatasan RI-RDTL yang Bernilai 100 Miliar Sudah Hancur
Temukan Indikasi Penyelewengan Dalam Pengelolaan Dana Desa Noelelo,Kejari TTU Segera Periksa Sejumlah Pihak
Besok, Menteri PPPA RI Direncanakan Berkunjung Ke Kabupaten TTU